Sejarah hacotan craft
Hacotan Craft adalah sebuah brand yang lahir dari perpaduan makna yang mendalam dan penuh filosofi. Nama ini diambil dari tiga elemen utama yang mencerminkan identitas brand. “Handmade“mengacu pada produk-produk yang dibuat dengan tangan, menekankan keaslian dan keunikan dari setiap karya. “Corypha utan,” nama ilmiah dari tanaman gebang atau agel, menjadi inspirasi utama karena merupakan bahan baku utama dalam kerajinan yang dihasilkan. Sementara itu, “Craft” berarti kerajinan tangan atau seni kriya, mencerminkan keterampilan dan kreativitas yang dituangkan dalam setiap produk Hacotan Craft.
Pemilihan nama ini tidak hanya sekadar label, tetapi juga mewakili filosofi yang mendasari brand. Hacotan Craft menghargai keahlian tradisional, penggunaan bahan-bahan alami, dan kelestarian budaya lokal. Dengan fokus pada bahan-bahan alami seperti gebang atau agel, Hacotan Craft berkomitmen pada prinsip keberlanjutan dan pelestarian lingkungan. Brand ini juga menjadi simbol penghormatan terhadap kerajinan tangan tradisional yang diwariskan dari generasi ke generasi, serta upaya untuk menjaga warisan budaya yang kaya.
''
“Masyarakat akan berdaya kalau ada sinergi antara masyarakat, pengusaha, pemerintah dan dunia pendidikan.”
Widodo, M.Pd
Founder Hacotan Craft
Eksplorasi Seni Anyaman

Sentuhan Khas Budaya Lokal
“Satu langkah kecil dengan Hacotan Craft dapat membawa perubahan besar. ANDA memegang kuncinya.”
Dengan memilih produk Hacotan Craft, Anda mendukung para pengrajin lokal yang bekerja dengan bahan alami, sambil menjaga keseimbangan lingkungan. Setiap pembelian Anda bukan hanya produk, tetapi juga langkah nyata dalam mendukung kelestarian alam dan pemberdayaan komunitas. Proses pembuatan kerajinan tangan dari agel justru mendorong pelestarian tanaman ini. Pasalnya, permintaan pasar akan produk agel yang tinggi memicu budidaya tanaman agel secara berkelanjutan. Hal ini tidak hanya menjaga populasi agel tetap stabil, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar.




Melestarikan budaya anyaman tradisional Indonesia.
Mengurangi jejak karbon dengan memanfaatkan bahan baku lokal dan berkelanjutan.
Memberikan penghasilan tambahan bagi perajin lokal, terutama wanita.
Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya keberlanjutan dalam industri kerajinan